BPJS yaitu program jaminan kesehatan dari pemerintah yang sudah resmi beroperasi sejak 1 Januari 2014. Harusnya sudah hampir semua masyarakat Indonesia punya keanggotan BPJS.
Program BPJS sendiri tentunya sangat bermanfaat untuk masyarakat. Pasalnya, membantu warga yang kurang bisa untuk peroleh sarana kesehatan yang layak. Tersebut di sini beberapa keuntungan yang akan anda dapatkan jika punya BPJS :
1. Tidak butuh mengeluarkan uang saat berobat ke puskesmas atau dokter tempat anda daftarkan diri jadi peserta BPJS.
2. Apabila penyakitmu tidak sembuh dan cenderung kritis, dokter/puskesmas akan berikan surat rujukan ke rumah sakit terdekat, sampai anda bisa diobati oleh dokter yang lebih ahli.
3. Apabila anda sangat terpaksa dirawat inap di rumah sakit, jadi beberapa atau semua biaya di rumah sakit ditanggung BPJS Kesehatan.
4. Apabila kita harus dioperasi, jadi BPJS Kesehatan akan menanggung beberapa atau semua biaya operasi.
Nah, namun dibalik semua keuntungan itu, belakangan ini sedang terlihat satu mode yang agak menjebak, yaitu huruf 「APS」 yang bisa ditulis dalam rujukan BPJS.
Baru baru ini, seorang dokter membagikan satu info penting tentang rujukan BPJS yang ia bisa dari pasiennya, yaitu seorang ibu berusia 60 th..
" Dok, saya minta dironsen, periksa kolesterol, asam urat, periksa jantung dan sekalian konsul ke dokter mata karena kabur, " ucap ibu itu sambil nunjukin surat rujukan dari Puskemas.
Menurut pengetahuan si dokter, puskesmas itu punya sarana yang cukup lengkap dan dokter umum yang cukup senior. Namun entah mengapa, ibu ini lebih tentukan ke RS.
" Lho, kenapa ibu tidak dicetakkan surat eligibilitasnya, SEP? " Karena tiada SEP, biasanya si pasien akan diikutkan status pasien baru, resep kosong umum, tidaklah resep khusus BPJS.
" Saya juga tidak tahu, dok. Kata petugas pendaftaran di depan saya harus bayar umum, karena rujukan saya ada masalah. "
「Coba dokter buat kontrol yang lengkap dahululah, nantinya saya urus rujukannya terakhir, " kata si ibu dengan kesal.
Nah, karena kasihan si ibu harus bayar semua kontrol sampai beberapa ratus ribu, selanjutnya si dokter juga pergi ke sisi pendaftaran serta bertanya masalahnya.
" Di surat diagnosisnya ada menambahkan 'APS', dok. Artinya si pasien disangka bisa diobati di PUSKESMAS, namun dia memohon sendiri ke rumah sakit. Kasarnya memaksa minta rujukan, itu tidak dibayar, " jawab si petugas.
Dasarnya karena ada embelembel 'APS' di surat rujukannya, si pasien mesti membayar semua pelayanan dengan cara mandiri.
Pada akhirnya, pasien juga diberikan obat generik untuk 35 hari dan dianjurkan minta rujukan baru dengan wantiwanti tidak ada 3 huruf berbahaya tadi : APS (atas hasrat sendiri).
Jadi guys, mulai saat ini baiknya berhati hati saat memohon rujukan BPJS di puskesmas. Amati setiap kata di surat rujukanmu, janganlah sampai ada tulis " APS "! Karena bila tak, bisa bisa anda harus ngeluarin banyak duit saat berobat di rumah sakit. Namun bila anda 'maksa' untuk memohon rujukan ke rumah sakit, berarti anda harus siap yah membayar pelayanan itu.
Yuk, dishare!
sumber:http://www.portalberita89.com/2017/02/tolong-di-sebarkan-bagi-yang-suka-minta.html